Panglima Malaysia cium tangan SBY

09/09/2009 13:33

jurnalnet.com Jurnalnet.com (Jakarta): Panglima Angkatan Tentara Malaysia Jenderal Tan Sri Dato? Seri Mohd. Zahidi bin H Zainuddin mencium tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu dilakukan oleh sang panglima saat bertamu ke Istana Negara kemarin (21/4). Panglima Malaysia tidak hanya menghormat tegak, tetapi juga membungkuk dalam-dalam sembari mencium tangan SBY. Sedangkan tangan kirinya berada di samping pinggang dengan jari mengepal.

SBY menyambut panglima Malaysia itu dengan tersenyum lebar. Para pejabat seperti Panglima TNI Jenderal (TNI) Endriartono Sutarto, Menko Polhukam Widodo A.S., dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi juga tersenyum. Sejurus kemudian, Zahidi memperkenalkan para jenderal Malaysia yang menyertai rombongannya kepada presiden. SBY pun mempersilakan para tamu agung itu ke dalam ruang pertemuan.

Setelah bertemu, Zahidi mengungkapkan, kunjungannya ke SBY tersebut bukan mewakili Perdana Menteri Abdullah Badawi. Tapi, itu disebutnya sebagai kunjungan pribadi. "Saya mewakili diri saya. Sebab, ini adalah lawatan perpisahan. Ini tradisi yang dibuat yang amat digalakkan. Apabila saat kita ambil jabatan kita bertemu dengan saudara kita, berpisah pun kita bertemu pula," ujarnya berlogat Malaysia.

Dia mengaku memiliki hubungan akrab dengan Endriartono sejak 1988. Pertemanan tersebut terjadi saat keduanya menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB di Baghdad, Iraq. "Kami sangat akrab layaknya kakak beradik," ungkapnya. Dia mengatakan, hubungan keduanya selama ini sangat intens, saling menghubungi. Terkait jumlah kapal Malaysia yang ditempatkan di perbatasan sekitar Ambalat, menurut dia, Malaysia tidak akan menambah armada.

Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Panglima Angkatan Tentara (PAT)/Pangab Malaysia Jenderal Tan Sri Dato Seri Mohd. Zahidi bin Haji Zainuddin, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, tidak membahas krisis di perairan Ambalat.

"Kita tidak memperbincangkan masalah itu. Ini adalah lawatan perpisahan saya, yang mana saya sudah menjadi warga Angkatan Tentara Nasional Malaysia selama 38 tahun 11 bulan dan sudah menduduki jabatan ini selama enam tahun empat bulan," kata Mohd. Zahidi menjawab wartawan seusai pertemuan itu.

Dengan berpakaian lengkap militer Kerajaan Malaysia, Zaidi secara diplomatis mengatakan bahwa masalah di perairan Ambalat yang cukup mengganggu hubungan baik Indonesia dan Malaysia bukanlah merupakan masalah yang tidak bisa diselesaikan.

"Ambalat tuh, adalah suatu masalah yang bukan tidak bisa diselesaikan," kata Zahidi dengan logat Melayu yang kental. Perairan Ambalat diklaim masing-masing oleh Indonesia dan Malaysia sebagai milik kedua negara bertetangga.

Ia mengatakan bahwa PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi yang akan datang ke Jakarta pada Kamis (21/4) petang juga pasti akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono dan memperbincangkan masalah Ambalat itu. "Pasti mereka berdua untuk memperbincangkannya, tidak ada masalah, antara kedua negara dan angkatan," katanya menambahkan.

Lebih jauh Zahidi banyak bercerita tentang persahabatannya dengan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto yang mendampingi Yudhoyono dalam pertemuan itu. "Saya merasa bertuah dan bangga sekali dalam tugas saya. Kami sudah bersahabat dengan Pak Endriartono sejak 1988 ketika kami bertugas di Baghdad," katanya.

Menurut Zahidi hubungannya dengan Endriartono sangat akrab. Mereka berdua sekarang sama-sama menjabat Panglima Angkatan Bersenjata di negara masing-masing dan hubungan mereka berdua sudah seperti kakak beradik, karena sudah sering berkunjung satu sama lain.

Ia juga mengatakan bahwa kedatangannya ke Jakarta adalah mewakili dirinya sendiri dan merupakan lawatan perpisahan, sesuai tradisi kedua negara yang ada selama ini.

sumber;jurnalnet

Back